Skip to content

JarakTengah.com

Memantau Berita Terkini

Menu
  • About Us
  • Contact Us
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
Menu

Setelah McDonald’s, Kini Burger King Singkirkan Tomat dari Menu di India

Posted on Agustus 17, 2023

Burger King telah menghapus ingredients irisan tomat dari menu burgernya di banyak cabang di India setelah harga komoditas satu itu melonjak lebih dari empat kali lipat. Langkah tersebut dilakukan saat India tengah bergulat dengan tingkat inflasi makanan tertinggi sejak Januari 2020, yang secara signifikan berdampak pada konsumen di seluruh negeri. Rantai makanan cepat saji global yang memiliki hampir 400 restoran di India itu mengambil keputusan ini setelah McDonald's dan Subway juga menghapus tomat dari menu mereka.

"Bahkan tomat pun butuh istirahat, kami menyesal tidak adanya tomat di piring kami," tulis Burger King dalam pemberitahuan yang terlihat di beberapa gerainya di India. Dikutip dari laman Russia Today, Kamis (17/8/2023), perusahaan itu menyampaikan perlunya mematuhi 'standar kualitas tinggi' dan berjanji bahwa absennya irisan tomat hanya bersifat sementara. Dalam taktik pemasaran yang nyata, rantai pizza Domino's pun telah menurunkan harga untuk menarik konsumen kelas bawah dan menawarkan pizza seharga 0,60 dolar Amerika Serikat (AS).

Jadwal KRL SOLO JOGJA Hari Ini Sabtu 27 Januari 2024, Stasiun Yogyakarta Hingga 22.14 WIB Ramalan Zodiak Karier Hari Ini Sabtu 27 Januari 2024: Aries Stres, Taurus Prioritas, Virgo Cemerlang Jadwal SIM Keliling Sumedang Sabtu 27 Januari 2024, Ini Syarat Perpanjangan SIM A dan C

Daftar Empat Tim Peringkat 3 Terbaik AFC Asian Cup 2024 Lengkap Calon Lawan Sesuai Skema 16 Besar Asnawi Mangkualam Pemain Termahal Ketujuh di Port FC, Sang Presiden Klub Bukan Sosok Kaleng kaleng Halaman 4 Jadwal Lengkap Kereta Cepat Whoosh Sabtu 27 Januari 2024, Padalarang Bandung Hingga 21.12 WIB

Kapolri Mutasi Kapolres Nias dan Mandailing Natal, Ini Sosok Penggantinya Harga tomat melonjak hingga 450 persen di India, karena gangguan dalam produksi tanaman dan rantai pasokan yang disebabkan oleh hujan monsun, meskipun situasinya mulai membaik baru baru ini. Data inflasi ritel untuk Juli 2023 mengungkapkan kenaikan harga sayuran sebesar 37 persen dari tahun ke tahun.

Selain tomat, harga kebutuhan pokok makanan India seperti bawang merah, kacang polong, bawang putih dan jahe juga mengalami lonjakan. "Jika harga tetap tinggi, restoran pada akhirnya perlu menerapkan kenaikan harga," kata Kepala Penelitian di Prabhudas Lilladher India, Amnish Aggarwal. Untuk mengatasi krisis pasokan, India telah memulai impor tomat dari Nepal dan mengerahkan mobil van untuk mendistribusikan bahan pokok dengan memberlakukan potongan harga secara nasional.

Postingan di media sosial telah menunjukkan antrean panjang di berbagai bagian negara itu. Perlu diketahui, krisis tomat ini muncul sebagai tantangan bagi pemerintahan Perdana Menteri (PM) Narendra Modi menjelang pemilihan penting tahun depan. Reserve Bank of India (RBI) pada 10 Agustus lalu menaikkan perkiraan inflasi dari 5,1 persen menjadi 5,4 persen untuk tahun keuangan yang berakhir pada Maret 2024, setelah inflasi ritel melonjak menjadi 7,44 persen pada Juli lalu.

Pada kuartal saat ini, RBI kini melihat inflasi sebesar 6,2 persen dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya sebesar 5,2 persen, dan di luar zona target bank sentral sebesar 2 hingga 6 persen. "Proyeksi utama inflasi untuk Q2 2023 2024 telah direvisi naik secara substansial, terutama karena guncangan harga dari sayuran. Mengingat kemungkinan guncangan ini bersifat jangka pendek, kebijakan moneter dapat melihat melalui cetakan inflasi tinggi yang disebabkan oleh guncangan semacam itu untuk beberapa waktu," kata Gubernur RBI, Shaktikanta Das. Menurut laporan Bloomberg pada Selasa lalu, Citigroup telah merevisi prospek harga konsumen utamanya untuk tahun fiskal saat ini menjadi 5,7 persen dari 5,3 persen.

Barclays telah menaikkan perkiraannya menjadi 5,4 persen dari 5 persen, sementara Goldman Sachs telah memproyeksikan inflasi tahun ini menjadi rata rata 5,8 persen, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar 5,6 persen. Berbicara pada Selasa lalu dalam rangka Peringatan Kemerdekaan ke 77 India, Modi berjanji bahwa pemerintahannya akan mengupayakan langkah langkah lebih lanjut untuk mengatasi inflasi. Ia menegaskan bahwa seluruh dunia kini bergulat dengan inflasi yang tinggi, dan saat India mengimpor barang, itu juga 'pada akhirnya mengimpor inflasi'.

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pos-pos Terbaru

  • Pilih Asuransi Sesuai Gaya Hidup dengan FWD Insurance
  • 7 Faktor Yang Meningkatkan Risiko Stroke Pada Kalangan Remaja
  • Solusi Atap Tahan Lama untuk Hunian Modern
  • Bekasi Bukan Hanya Industri, Ini Dia Tempat Wisata Terbaik yang Wajib Kamu Kunjungi!
  • Perbedaan Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR)

Kategori

  • Bisnis
  • Lifestyle
  • Otomotif
  • Seleb
  • Techno
  • Travel
  • Uncategorized

Arsip

  • Maret 2025
  • Februari 2025
  • Desember 2024
  • November 2024
  • Oktober 2024
  • September 2024
  • Agustus 2024
  • Juli 2024
  • Juni 2024
  • April 2024
  • Januari 2024
  • Desember 2023
  • November 2023
  • Oktober 2023
  • September 2023
  • Agustus 2023
  • Juli 2023
  • Juni 2023
Banner BlogPartner Backlink.co.id
Seedbacklink
©2025 JarakTengah.com | Design: Newspaperly WordPress Theme