Pekerja sektor Industri Hasil Tembakau (IHT) menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) yang disalurkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Eni Susila (49), seorang pelinting sigaret kretek tangan (SKT) di Surabaya mengaku BLT tersebut dipakai untuk mengembangkan usahanya. Tangannya masih lincah membuka beberapa aplikasi di ponsel pintarnya.
Ia membuka marketplace dan memastikan etalase jualannya terus bertambah. Ketika saldo di tabungannya bertambah setelah menerima BLT DBHCHT, perempuan asli Sidoarjo itu langsung memesan pisang dan ketela untuk bahan keripik buatannya. Ibu dua anak ini merupakan karyawan di PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) sebagai salah satu penerima BLT.
Jokowi Kritik Jalan Rusak di Jateng, Gibran: Tapi Solo Halus, Ganjar: Presiden Puji Saya Kala Itu! Pesta Kembang Api Guyur Kemeriahan Malam Tahun Baru 2024 di Kota Ba'a Niat Paman Ajak Jalan jalan saat Malam Tahun Baru Sirna, Keponakan Ditemukan Dalam Kondisi Tragis
Jika Terpilih di Pilpres 2024, Prabowo Gibran Pastikan Jalan Tol Mengwi Gilimanuk Jalan Terus Jokowi Sebut Jalan Rusak di Jateng Tak Kunjung Beres, Gibran Sepakat : Cuma di Solo yang Halus Putusan Akhir Kylian Mbappe ke Real Madrid, Liverpool Incar Opsi Lain Striker PSG Rp1,2 Triliun
Elektabilitas Paslon Berubah Jelang Pencoblosan Menurut Hasil Survei Capres 2024 Terbaru Hari Ini Halaman all “Langsung saya pakai untuk pengembangan bisnis makanan,” katanya dikutip Jumat (25/8/2023). Selama tiga tahun terakhir ini, ia mempersiapkan diri untuk menyambut masa pensiun dengan menjadi pelaku wirausaha.
Tempatnya bekerja, Sampoerna, juga menyediakan pelatihan kewirausahaan dan literasi keuangan untuk persiapan purna tugas. Tujuannya, agar tetap berdaya dan memiliki sumber penghasilan alternatif saat memasuki masa pensiun. Dia ingin tetap produktif dan bisa terus membantu perekonomian keluarganya dengan membuka usaha.
“Alhamdulillah bisa bantu suami dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari hari,” jelasnya. Eni merasa senang menjadi bagian dari perempuan tangguh yang sudah hampir 30 tahun bekerja di sektor IHT. Selain memiliki kemampuan untuk melinting, ia dan beberapa temannya juga diajari untuk merintis usaha. Ia pun mengawali dengan membuat keripik.
Total sasaran penerima BLT DBHCHT sebanyak 9.259 orang yang tersebar di 54 perusahaan yang berasal dari 38 kabupaten/kota di Jatim. Untuk jumlah anggaran yang dikeluarkan oleh Pemprov Jatim sendiri mencapai Rp13,9 miliar. Rincian penerima BLT DBHCHT di Bakorwil Pamekasan dan Surabaya sebanyak 5.030 orang.
Untuk sisanya ada di Madiun sejumlah 1.864 orang, Bojonegoro ada 1.502 orang, Malang ada 859 orang dan Jember ada 3 orang.