Memilih resign dari pekerjaan merupakan jalan bagi Iyan Suherlan untuk menjadi seorang pengusaha. Diawali saat pandemi Covid 19, pria berusia 34 tahun ini memberanikan diri berjualan siomay pangkalan di Jati Asih, Bekasi, Jawa Barat. Dengan gerobak kecilnya, bisnis siomay Zain itu berawal dari niat coba coba.
Binaan BRI ini menggunakan modal dari uang yang diterima pasca mundurnya ia dari pekerjaan sebesar Rp 5.000.000. Dari niat coba cobanya tersebut, usaha kecil Iyan mulai dikenal hingga saat ini Azhar Arsyad Bela Caleg PKB Sulsel Soal Tudingan Jubir Timnas AMIN
Jubir Timnas AMIN Sebut Hubungan Parpol dan Relawan Sangat Solid Nasdem Sulsel Nilai Pernyataan Jubir Timnas AMIN Ramli Rahim Prematur Jubir Timnas AMIN Minta Polisi Usut Ancaman Penembakan Terhadap Anies
RAMALAN ZODIAK Keuangan Besok Minggu 28 Januari 2024 Cuan Melimpah untuk Leo Gemini Aries Sagitarius Halaman 3 Jubir Timnas AMIN Sebut Hubungan Parpol dan Relawan Sangat Solid Pasien Diabetes Harus Pahami Pedoman Makan Ini untuk Atasi Kadar Gula Darah Tinggi
Elektabilitas Paslon Berubah Jelang Pencoblosan Menurut Hasil Survei Capres 2024 Terbaru Hari Ini Halaman all Siomay kaki lima ini laris manis karena cita rasanya yang dominan daging ikan. Dalam sehari, Iyan menghabiskan sekitar 15 kg daging ikan tenggiri dimana seporsi siomay Rp 15.000.
Dengan omzet Rp 5.000.000 Rp 6.000.000 dalam sebulan, Iyan memberanikan diri untuk meminjam pembiayaan melalui kredit usaha rakyat atau KUR BRI. "Mulai ramai dagang siomay baru berani pinjam ke bank (BRI) Rp 25.000.000 di tahun 2022 akhir," tutur dia. Dia mengaku, mendapat informasi terkait pengajuan beragam pembiayaan dari super Apps BRImo yang sudah ia gunakan dalam 2 tahun terakhir ini.
"Di BRImo semua fasilitas lengkap termasuk info cara pengajuan pinjaman modal ada," urai Iyan. Iyan mengisahkan, kemudahannya mendapatkan KUR BRI. Dalam hitungan 1×24 jam, suntikan modal dari BRI sudah dapat ia terima.
"Mudah, cukup menyiapkan berkas ke BRI terdekat, yang penting ada surat yang menyatakan usaha tersebut milik sendiri. Lalu disurvei oleh marketingnya. Tidak lama kemudian uang pinjaman sudah ada di rekening," ujar Iyan. Pemimpin cabang BRI KC Kalimalang Moch Syarif Budiman menuturkan, digitalisasi dalam UMKM adalah sebuah kebutuhan. Dari sisi pemilik UMKM misalnya, semua yang berhubungan dengan perbankan dan transaksi keuangan kini telah tersaji lengkap pada super Apps BRImo.
Sementara dari mantri atau petugas BRI penggunaan BRIspot mempermudah kerja mantri di lapangan. Bayangan saja, ujar Syarif, berkas persyaratan pengajuan kredit bisa langsung diproses saat itu juga melalui smartphone. "Efisien tentunya karena mantri dan calon debitur tidak repot lagi mengantar berkas ke kantor. Semua cukup melalui smartphone. Nggak perlu ke kantor dulu kumpul berkas semua digitalisasi. Pakai brispot itu. Jadi digitalisasi ini mempercepat proses pengajuan kredit," jelas dia. (*)